Cinta Segi Tiga Membawa Petaka

SAMARINDA. Gara-gara cinta segi tiga dan berpacaran dengan siswi SMP, malah membawa petaka bagi IM (22), warga Pendingin, Kutai Kartanegara (Kukar). IM diadukan kekasihnya, sebut saja Bunga (16). IM tak sendirian masuk bui. Dia diciduk bersama seorang remaja lain berinisial RD (16), warga Palaran. RD dan IM diciduk polisi karena sama-sama menikmati kemolekan tubuh Bunga, yang tercatat sebagai warga Sangasanga, Kutai Kartanegara (Kukar).
Terbongkarnya "kasus enak" tersebut gara-gara cinta segitiga yang terjalin antara Bunga bersama IM dan RD. Akhir Mei lalu, Bunga yang sedang memadu kasih dengan kekasih gelapnya, RD kepergok keluarga IM.

Keduanya sedang berduaan dalam kamar di sebuah rumah di kawasan Bantuas, Palaran. "Dari situ kasus terbongkar, karena sempat terjadi keributan. Sampai akhirnya pihak keluarga korban (Bunga, Red) mengetahui kalau anaknya pernah digauli," ujar Kapolsekta Palaran Kompol Andrias, didampingi Kanit Reskrim Ipda Nody kepada Sapos.

Setelah ditanya keluarga, Bunga yang semula hanya menyebut IM yang pernah menggaulinya juga "bernyanyi" kalau RD juga pernah menggaulinya. Bahkan saking seringnya berhubungan badan, Bunga maupun IM mengaku lupa berapa kali melakukannya. Tak hanya di rumah, persetubuhan dilakukan di mana saja. "Asal ada kesempatan pasti pelaku (IM, Red) melakukan persetubuhan terhadap korban," beber Nody.

Bahkan IM tak pilah pilih tempat. Di tepi jalan dan di semak-semak sekitaran Palaran pun IM nekat menyalurkan hasratnya. "Pengakuan pelaku seperti itu, pernah melakukan hubungan badan dengan korban di tepi jalan, masih di kawasan Palaran," celetuk Nody. Sementara IM, mengaku hanya dua kali menggagahi Bunga."Kedua pelaku (IM dan RD, Red) sudah kami proses. Statusnya kami tingkatkan sebagai tersangka," kata Nody. IM dan RD dijerat pasal 81 dan pasal 82, Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. (rin/nha)